Lajuroda.com, Jakarta – Industri transportasi publik di Indonesia kembali mencatat langkah progresif. Dalam ajang bergengsi PEVS 2025, KALISTA, sebagai perusahaan pionir fleets as a service, secara resmi mengumumkan kolaborasinya dengan perusahaan otobus legendaris, Sumber Alam. Pengumuman strategis ini disampaikan dalam sesi talk show KALISTA yang mengusung tema inspiratif #BuktikanBisa bersama KALISTA.
Kolaborasi ini berfokus pada uji coba bus listrik AKAP(Antar Kota Antar Provinsi) untuk rute vital ‘Jakarta-Yogyakarta’. Langkah ini merupakan inisiatif bersama yang bertujuan untuk memperkuat ekosistem transportasi publik berkelanjutan di Indonesia, sekaligus membuktikan kapabilitas teknologi bus listrik untuk perjalanan jarak jauh.
Membuktikan Kelayakan Bus Listrik untuk Rute Jarak Jauh

Hardiansyah Pratama, Senior Manager Business Consultant KALISTA, menjelaskan visi di balik kolaborasi ini. “KALISTA hadir sebagai perusahaan ‘fleets as a service’ yang memiliki misi kuat untuk membuktikan bahwa bus listrik layak digunakan dan mampu mengakomodasi perjalanan jarak jauh, khususnya rute AKAP,” ujarnya.
Keterlibatan KALISTA dalam proyek inovatif ini memegang peran krusial dalam mempersiapkan perencanaan yang matang. Salah satu aspek terpenting adalah strategi pengisian daya yang efisien.
Mengingat rute Jakarta-Yogyakarta merupakan rute terjauh yang pernah ditempuh dalam uji coba bus listrik di Indonesia, perencanaan infrastruktur pengisian daya menjadi sangat vital untuk memastikan kelancaran operasional.
Uji coba ambisius ini direncanakan akan berlangsung selama 30 hari penuh, dimulai dari pertengahan bulan Mei hingga Juni 2025.
Ekosistem Siap, Dukungan Penuh dari Sumber Alam

Anthony Steven Hambali, Direktur Utama Sumber Alam, menyambut baik kolaborasi ini dan melihat potensi besar dalam bus listrik. “KALISTA hadir dengan menawarkan ekosistem yang lengkap, termasuk infrastruktur pengisian daya. Apabila ekosistem sudah siap dan kedua belah pihak bisa saling mendukung, kenapa tidak memulai? Perencanaan dari KALISTA sangat matang, sehingga kami juga berani untuk membuktikan dan berkolaborasi bahwa bus listrik juga bisa digunakan untuk trayek jarak jauh,” tegasnya.
KALISTA akan melakukan survei menyeluruh terhadap rute Jakarta-Yogyakarta guna memastikan proses ‘charging’ tidak mengganggu operasional bus yang sudah berjalan. Rencananya, bus tujuan Yogyakarta akan melakukan pengisian daya di area Cikamurang, sementara bus yang menuju Jakarta akan mengisi daya di Ajibarang.
Proses pengisian ini dirancang agar tidak melebihi durasi satu jam dan akan dilakukan bersamaan dengan waktu istirahat penumpang, sehingga tidak mengganggu kenyamanan maupun jadwal perjalanan. Untuk mendukung operasional ini, berbagai tipe SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) akan dipasang, mulai dari kapasitas 200 kWh hingga 50 kWh.
Fokus pada Sumber Daya Manusia dan Kenyamanan Penumpang
Selain infrastruktur, KALISTA juga menaruh perhatian besar pada aspek sumber daya manusia. Salah satunya melalui program edukasi komprehensif kepada para pengemudi terkait teknik mengendarai ‘bus listrik yang efisien’.
Selama proses uji coba berlangsung, KALISTA juga akan menugaskan tenaga khusus yang bertanggung jawab dalam memastikan seluruh proses uji coba berjalan dengan lancar dan aman.
Pada sesi talk show tersebut, hadir pula Mohammad Wahyudi sebagai perwakilan dari komunitas BisMania. Ia menyampaikan antusiasme yang tinggi dari para pecinta bus maupun masyarakat umum, terutama mengingat Yogyakarta adalah kota pelajar yang memiliki mobilitas tinggi. “Antusiasme dari BisMania dan juga masyarakat tentunya sangat tinggi, mengingat Yogyakarta adalah kota pelajar,” ujar Yudi.
Ia juga menyampaikan harapannya agar bus listrik bisa senyaman bus konvensional dan inovasi terhadap bus listrik dalam implementasi trayek AKAP terus berkembang untuk menciptakan Indonesia yang lebih bersih.