Lajuroda.com, Jakarta – Banyak dari para pemilik kendaraan tidak mengetahui fungsi dan kegunaan pelumas untuk mesin terutama untuk kendaraan baik berbahan bakar bensin ataupun diesel, Sebenarnya fungsi utama dari pelumas adalah mengurangi gesekan, selain itu juga untuk mencegah terjadinya ada di dalam akan rusak.
Rizal Wahyu Abdilah, ST selaku Sales Area Manager – Bogor, Sales Region III PT Pertamina Lubricant menjelaskan “Pelumas adalah suatu benda yang di tempatkan pada dua bagian/komponen mesin yang bergerak relative satu dengan lainnya, sehingga memberikan fungsi mengurangi gesekan, keausan, sebagai media pendingin membersihkan dan mengendalikan kontaminan hydraulic, mencegah karat, sebagai penyekat (seal agent) dalam mendukung beban”.
Komponen pelumas base oil dan additive, base oil bahan dasarnya 90% dari total Volume pelumas, memberikan sifat dasar pelumasan untuk mendukung beban. Additive zat kimia yang ditambahkan dalam jumlah relative sedikit untuk memperbaiki (base oil) membentuk sifat pelumas yang diinginkan dalam operasi pelumasan.
Hanya ada dua jenis oil yang digunakan berdasarkan base oil yaitu Base oil Mineral yang berasal dari proses pengolahan minyak bumi, base oil synthetic berasal dari reaksi kimia (synthetic) beberapa senyawa kimia tertentu menghasilkan satu jenis senyawa dengan sifat diharapkan yang dibuat menggunakan Base oil Sintetis.
Klasifikasi Pelumas Berdasarkan Kekentalanya terbagi 3 yaitu ;
– Kekentalan Pelumas Mesin; menggunakan klasifikasi yang ditentukan oleh Society of Automotive Engineers (SAE). Contoh: SAE 40, SAE 50, SAE 20W-5 dll
– Viscosity Clasification
– SAE( Engine Oils)
– SAE ( Automotive Gear Oils )
– Monograde and Multigrade
-Monograde: SAE 15W, SAE 40
-Multigrade : SAE 15W-40, SAE 5W-30 dll
Klasifikasi Tingkat Mutu ( Performance ) ditentukan oleh;
– Organisasi (Independent Pembuat Standard ).
– API (Amerika Serikat)
– ACEA ( Eropa )
– JASO ( Jepang )
– ILSAC ( Jepang dan Amerika Serikat )
– Pembuat Mesin ( OEM ) yang mengeluarkan Standard :
– VOLVO ( VDI )
– MERCEDES BENZ (MB Sheet Number 228.1,229.1)
– MAN
– GENERAL MOTORS (GM)
– CATERPILLAR
Berikut Ini Klasifikasi Pelumas Otomotif untuk Kualitas (performance) pelumas otomotif mesin bensin menurut API diawali dengan huruf “S” dan diikuti secara alpabetis, yaitu:
SA : Spesifikasi kuno (jarang digunakan)
SB : Untuk mesin bensin tugas ringan (jarang digunakan)
SC : Untuk kendaraan buatan antara tahun1964 s/d 1967
SD : Untuk kendaraan buatan antara tahun 1968 s/d 1970
SE : Untuk kendaraan buatan tahun 1971 ke atas
SF : Untuk kendaraan buatamahun 1980 ke atas
SG : Untuk kendaraan buatan tahun 1989 ke atas
SH : Untuk kendaraan buatan tahun 1993 ke atas
SJ : Untuk kendaraan buatan tahun 1997 ke atas
SL : Spesifikasi ini diberlakukan pertengahan tahun 2001
SM: Untuk pelumas mesin otomotif teknologi paling mutakhir (kategori ini mulai diperkenalkan 30 November 2004)
SN: Untuk pelumas mesin otomotif teknologi paling mutakhir (kategori ini mulai diperkenalkan 2010)